Teliti sebelum membeli. Barangkali petuah tersebut pantas dialamatkan pada pemerintah Malaysia. Pasalnya, kapal selam pertama negeri jiran, Scorpene, buatan Eropa yang diterima beberapa waktu lalu, mengalami problem sehingga tidak bisa berenang.
“Kami mendeteksi ada kerusakan, namun kami diimbau agar kapal itu tidak menyelam. Bagian yang rusak itu masih memilik garansi, oleh karena itu para pemasok dan kontraktor akan memperbaikinya,” kata Menteri Pertahanan Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi, di Kuala Lumpur, Kamis (11/2).
Kapal selam, KD Tunku Abdul Rahman, merupakan satu dari dua kapal selam yang dikerjakan secara patungan oleh kontraktor Prancis, DCNS, dan Spanyol, Navantia, senilai 3,4 miliar ringgit (961 juta dolar AS).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar